Situs Penelitian di Balai Arkeologi : Situs candi Wasan

Candi Wasan
Wasan adalah sebuah nama desa di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Kegiatan peneltian arkeologi di situs Wasan, tepatnya di Pura Subak Wasan telah dimulai sejak tahun 1986, yang dilaksanakan dalam bentuk ekskavasi arkeologi, hingga pada tahun 2012 telah memasuki tahap ke XVII. Dalam kurun waktu tersebut telah berhasil ditemukan tinggalan arkeologi berupa arca Catur Muka, Arca Ganesa, Lingga-Yoni, arca-arca perwujudan, dan arca-arca binatang. Temuan Arkeologi yang besifat monumental di situs ini adalah berupa sebuah candi dengan konstruksi susunan batu dengan ukuran panjang kaki candi 11 meter, levar 8 meter, dan tinggi 13 meter, serta sebuah kolam yang berukuran panjang 22 meter, lebar 7 meter, dan kedalaman 1,5 meter. Dimana telah dipugar oleh Balai Pelestarian Purbakala Bali.  


Beberapa foto situs candi Wasan :
Temuan di situs Candi Wasan
Pondasi 
kegiatan penelitian di Candi Wasan

Situs Gua Gede di Nusa Penida

Pintu masuk Gua Gede

Pulau Nusa Penida merupakan pulau terbesar diantara pulau-pulau yang terletak di sebelah selatan Pulau Bali. Secara geografis pulau Nusa Penida merupakan pulau yang terbentuk dari batuan kapur dengan lapisan humus yang tipis. Sungai yang terdapat di sana hampir keseluruhan merupakan sungai kering di musim kemarau dan berair di musim penghujan. Situs Goa Gede terletak di tepi sungai Celagi  termasuk wilayah Banjar Ambengan, Dusun Pendem, Desa Pajukutan, Nusa Penida, Klungkung Bali. Situs ini merupakan situs gua yang cukup besar, dengan ukuran panjang 53 meter, lebar 22 meter, tinggi langit-langit 10 meter, lebar mulut gua 16 meter, dan tinggi mulut gua 5 meter.

Pemandangan keluar dari dalam gua

Di dalam gua terdapat stalakmit dan stalaktit. Penelitian terhadap situs Gua Gede dilakukan pertama kali pada tahun 2001 yang menghasilkan sejumlah temuan berupa alat batu seperti kapak penetak, serpih bilah, dan alat pukul. Selain itu ditemukan pula alat tulang berupa sudip, pecahan gerabah, dan beberapa jenis tulang yang merupakan sisa-sisa makanan, serta cangkang kerang laut dan darat.

Pemanfaatan Gua Gede saat ini


Contoh temuan di Situs Gua Gede
Serpihan Gua Gede
Temuan Tulang di Gua Gede


Situs Penelitian di Balai Arkeologi Denpasar : Situs Gilimanuk

Situs Gilimanuk 

Situs Gilimanuk terletak di ujung barat Pulau Bali, yaitu di pantai Telu Gilimanuk. Situs Gilimanuk ditemukan pada tahun 1962 oleh R.P. Soejono, diawali dengan laporan para pekerja Kantor Pekerjaan Umum kepada Kantor LPPN (Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional) Cabang II Gianyar di Bedulu tetang adanya temuan gerabah-gerabah di daerah Cekik. Survei pada tahun 1962 di pantai Teluk Gilimanuk ditemukan fragmen tulang manusia dan hewan, kereweng berhias dan polos, fragmen benda perunggu, manik-manik kaca, dan periuk. Ekskavasi pertama kali dilakukan pada tahun 1963 di pinggiran Teluk Gilimanuk, hingga tahun 2004 Balai Arkeologi  Denpasar telah melakukan beberapa kali penelitian, hal ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut tentang tingkah laku, pola pemukiman, serta aspek-aspek upacara penguburan masyarakatnya.
Salah satu temuan di Situs Gilimanuk 
Temuan hasil penelitiannya adalah berupa kerangka manusia, sisa-sisa tulang binatang, gerabah, manik-manik  dan sarkopagus. Hasil penelitian yang saat ini di simpan di Balai Arkeologi Denpasar beruba gerabah, baik dalam keadaan utuh maupun dalam bentuk fragmentaris. Berdasarkan jenis gerabah Gilimanuk terdiri dari gerabahpolos dan gerabah berhias, pola hias yang diterapkan adalah pola terajala, pola gores, pola tetap yang digores (paddle),dan pola pinggiran kulit kerang (scalloped-design). 
Temuan Alat Logam di Situs Gilimanuk
Beberapa foto temuan di Situs Gilimanuk :
Temuan manik-manik
Anting dan Manik-manik Emas
Sarkopagus
Situs Gilimanuk
Bekal kubur